Selasa, 23 Februari 2010

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
     Sejak terjadinya konsepsi sampai menjelang mati, manusia senantiasa akan mengalami perubahan karena adanya pertumbuhan dan perkembangan. Menilik tentang pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan, sebagian besar para ahli menganggap perkembangan sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan.Beberapa definisi pertumbuhan dna perkembangan menurut para ahli antara lain:
  1. Siti Rahayu H. membicarakan bahwa pertumbuhan menunjuk pada arti yang kuantitatif / jasmaniah, misalnya bertambah besar badan si anak, panjang tangan dna kaki, lingkar kepala, dll. Sedangkan perkembangan mengandung arti yang kwalitatif / psikologis, misalnya perkembangan berpikir, kemampuan penyesuaian dan bahasa.
  2. Kartini Kartono mendefinisikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan sebagai perubahan secara fisiologis, sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam passage )peredaran waktu) tertentu. Dan perkembangan didefinisikan sebagai perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikid dan fisik pada anak.
  3. Crow and Crow berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural dan fifiologis. Sedangkan perkembangan bersangkutan erat dengan baik pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap rangsangan-rangsangan lingkungan.
  4. Karl C. Garrison meskipun tidak secara eksplisit menunjukkan perbedaan kedua istilah tersebut, akan tetapi tersirat juga dalam bahasannya bahwa pertumbuhan menyangkut ada dan bertambahnya sesuatu aspek tertentu, sedangkan perkembangan dikenakan pada kekomplekan pada pertambahan itu.
  5. H. C. Witherington dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Bukhari men guraikan makna pertumbuhan sebgaai sutau sifat umum dari seluruh organisme, seluruh persomalitas atau kepribadian. Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan menunjuk pada perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.
  6. Tidak ketinggalam pemdapat para ahli biologi yang pernah dirangkum oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed., bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu pertambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta sebagainya. Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk / bagian tubuh integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung.
Tanpa terlalu terhanyut pada istilah pertumbuhan dan perkembangan, maka dapat ditarik kesimpulannya melalui pendapat-pendapat para ahli di atas. Selanjutnya pembahasan kali ini akan penulis fokuskan pada perkembangan saja.

B. PROSES-PROSES PERKEMBANGAN
     Proses-proses perkembangan neniliki keterkaitan langsungdengan kegiatan belajar anak, yang meliputi:
  1. Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor sklills);
  2. Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan / kecerdasan otak anak;
  3. Perkembangan sosial dan moral (social and moral development), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lai, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
C. PERIODE-PERIODE PERKEMBANGAN
Periode-periode perkembangan menurut para ahli digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Periode-periode berdasarkan biologis
   Menurut Aristoteles:
   Fase I: usia 0-7 disebut masa anakkecil, masa bermain.
   Fase II: usia 7-14 disebut masa anak, masa belajar atau masa sekolah rendah.
   Fase III: usia 14-21 disebut masa remaja atau pubertas, yaitu peralihan dari anak menjadi dewasa.
2. Periode-periode berdasarkan didaktis
    Menurut Comenius:
    - Usia 0-6 tahun disebut Scola materna (sekolah ibu).
    - Usia 6-12 disebut Scola Vernacula (sekolah bahasa ibu).
    - Usia 12-18 disebut Scola Latina (sekolah latin).
    - Usia 18-24 disebut Academia (akademi).
3. Periode-Periode berdasarkan Psikologis
    Menurut Khontamm (1950):
    - Usia 0-2 disebut masa vital.
    - Usia 2-7 disebut masa estetis.
    - Usia 7-13/14 disebut masa intelektual.
    - Usia 13/14 - 20/21 disebut masa sosial.

D. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
     Perkembangan dilukiskan sebagai suatu proses membawa seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang tinggi. Havighurst mengemukakan mengenai tugas-tugas perkembangan (Develompment Tasks), yaitu tugas perkembangan adalah tugas yag muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu kehidupan.
     Adapun tujuan tugas perkembangan, antara lain:
  1. Petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia tertentu.
  2. Dalam memberi motivasi setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada sia tertentu sepanjang hidup mereka.
  3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan selanjutnya.
     Dan tugas-tugas perkembangan tersebut, antara lain:
  1. Masa bayi dan awal masa kanak-kanak
  •  Belajar memakan makanan padat.
  • Belajar berjalan.
  • Belajar berbicara.
  • Belajar mengendalikan pembuangan kotoran.
  • Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
  • Mempersiapkan diri untuk membaca.
  • Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
    2. Akhir masa kanak-kanak
  • Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum.
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
  • Belajar meneysuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
  • Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
  • Mengembangkan keterampilan-keterampilan.
  • Dll.
    3. Masa remaja
  • Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
  • Mencapai peran sosial pria dan wanita.
  • Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
  • Mengharap dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
  • Dll.
     4. Awal masa dewasa
  • Mulai bekerja.
  • Memilih pasangan.
  • Belajar hidup dengan tunangan.
  • Mengelola rumah tangga.
  • Mulai membina keluarga.
  • Mengasuh anak.
  • Dll.
    5. Masa usia pertengahan
  • Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara.
  • Membantu anak-anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, dan bahagia.
  • Menghubungkan diri sndiri dengan pasangan hidup sebagai suatu indivisu.
  • Dll.
     6. Masa tua
  • Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.
  • Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga.
  • Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
  • membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.